• Beritaterkini
  • Cybermap
  • Dluonline
  • Emedia
  • Infoschool
  • Kebunbibit
  • Lumenus
  • Patneshek
  • Syabab
  • Veriteblog
  • Portalindonesia
  • Produkasli
  • Sehatalami
  • Society
  • Bontangpost
  • Doxapest
  • Thanhha-newcity
  • Kothukothu
  • Rachelcar
  • Ragheef
  • Telcomatraining
  • Analytixon
  • Onwin
  • Easyfairings
  • Essemotorsport
  • Littlefreelenser
  • Trihitakaranaproducts
  • Flightticketbooking
  • Animeneu
  • Pekerja NTB Menang Modal HP Rehan Master Mahjong Cuan Tanpa Live Fadila Modal 12rb Tarik Jutaan Mahjong Tambahan Gaji Mouse Gaming Hoki Mahjong Tips Anti Settingan Tempat Hoki Mahjong Aplikasi Jodoh Mahjong Pantangan Bikin Kalah
    Sun. Sep 28th, 2025

    Made in Abyss: Petualangan Menuju Jurang Kegelapan dan Keajaiban yang Menakutkan

    Di tengah lautan cerita fantasi yang membanjiri industri anime dan manga, hanya segelintir karya yang benar-benar berhasil mengukir identitas unik dan abadi dalam benak para penikmatnya. Salah satu permata langka tersebut adalah "Made in Abyss," sebuah mahakarya yang diciptakan oleh Akihito Tsukushi. Sejak pertama kali diperkenalkan sebagai manga pada tahun 2012 dan kemudian diadaptasi menjadi serial anime pada tahun 2017, "Made in Abyss" telah memukau sekaligus menghantui penonton dengan perpaduan keajaiban visual, narasi yang mendalam, karakter yang kompleks, dan kengerian tak terduga yang menyelimuti setiap lapis ceritanya.

    Artikel ini akan menyelami lebih dalam keajaiban dan kegelapan yang membentuk dunia "Made in Abyss," menjelajahi karakter-karakternya, tema-tema yang diusung, serta dampak mendalam yang ditinggalkannya.

    I. Dunia yang Memanggil: The Abyss dan Kutukannya

    Inti dari "Made in Abyss" adalah keberadaan sebuah lubang raksasa misterius yang dikenal sebagai "The Abyss" (Jurang). Berlokasi di tengah pulau Orth, Abyss adalah keajaiban geologis yang tak terlukiskan, dipenuhi dengan ekosistem aneh, relik-relik kuno dengan kekuatan luar biasa, dan misteri yang tak terpecahkan. Lubang ini bukan sekadar jurang biasa; ia adalah sebuah entitas hidup yang memanggil, menjanjikan kekayaan dan penemuan bagi mereka yang berani menjelajahinya, namun sekaligus menuntut harga yang sangat mahal.

    Abyss terbagi menjadi beberapa lapisan, masing-masing dengan karakteristik unik dan tingkat bahaya yang berbeda. Semakin dalam seseorang menyelam ke dalamnya, semakin kuat pula efek dari "Kutukan Abyss" (Curse of the Abyss). Kutukan ini bukanlah sihir atau penyakit, melainkan fenomena fisik yang memengaruhi tubuh dan pikiran penyelam saat mereka mencoba naik kembali ke permukaan. Efeknya bervariasi dari mual dan pusing di lapisan atas, kehilangan indra dan pendarahan di lapisan tengah, hingga deformasi fisik yang mengerikan, kegilaan, dan bahkan kematian di lapisan terdalam. Fenomena ini menciptakan dilema moral yang mendalam: keinginan untuk menjelajahi Abyss berbanding lurus dengan risiko yang harus ditanggung saat kembali.

    Relik-relik, artefak dengan kekuatan supernatural yang ditemukan di Abyss, menjadi daya tarik utama bagi para "Delver" (Penyelam). Relik-relik ini dapat berupa alat dengan kemampuan unik, sumber energi yang kuat, atau bahkan benda-benda yang melampaui pemahaman manusia. Pencarian relik-relik ini, terutama yang disebut "Relik Kelas Khusus" (Special Grade Relics), adalah motivasi utama bagi banyak Delver untuk mempertaruhkan nyawa mereka.

    II. Karakter-Karakter yang Tak Terlupakan: Hati di Tengah Jurang

    "Made in Abyss" memiliki jajaran karakter yang sangat kaya, masing-masing dengan motivasi, latar belakang, dan perkembangan yang kompleks.

    • Riko: Protagonis utama, Riko adalah seorang gadis yatim piatu berusia 12 tahun yang tinggal di panti asuhan Belchero di kota Orth. Dengan rambut pirang sebahu dan mata biru yang memancarkan rasa ingin tahu yang tak terbatas, Riko adalah sosok yang ceria, optimis, dan tak kenal takut. Ia terobsesi dengan Abyss, mengikuti jejak ibunya, Lyza "The Annihilator," seorang Delver legendaris bergelar White Whistle. Meskipun secara fisik tidak sekuat atau seberani Delver dewasa, semangat petualangan dan keingintahuan Riko yang membara mendorongnya untuk menghadapi bahaya yang tak terbayangkan. Ia adalah simbol harapan dan ketahanan manusia dalam menghadapi hal yang tidak diketahui.

    • Reg: Android misterius berbentuk anak laki-laki yang ditemukan oleh Riko di lapisan pertama Abyss. Reg memiliki lengan yang dapat memanjang dan memancarkan sinar energi yang sangat kuat, disebut "Incinerator." Ia menderita amnesia, tidak mengingat asal-usul atau tujuannya. Kesetiaannya kepada Riko tak tergoyahkan, dan ia sering kali menjadi pelindung utamanya dari berbagai ancaman di Abyss. Perjalanannya bersama Riko bukan hanya tentang membantu Riko menemukan ibunya, tetapi juga tentang menemukan identitas dan masa lalunya sendiri.

    • Nanachi: Makhluk berbulu misterius yang dikenal sebagai "Hollow" (Narehate), Nanachi adalah salah satu karakter paling tragis dan kompleks dalam cerita. Nanachi dulunya adalah manusia yang mengalami deformasi mengerikan akibat eksperimen kejam di lapisan keenam Abyss. Meskipun memiliki penampilan yang tidak biasa, Nanachi sangat cerdas, memiliki pengetahuan mendalam tentang Abyss dan kutukannya, serta memiliki hati yang lembut. Hubungannya dengan Mitty, sahabatnya yang juga menjadi Hollow dengan nasib yang lebih mengerikan, adalah salah satu pilar emosional paling kuat dalam cerita. Nanachi mewakili sisi kelam dari Abyss, menunjukkan betapa kejamnya ia dapat mengubah makhluk hidup.

    • Bondrewd "The Lord of Dawn": Antagonis utama di sebagian besar narasi, Bondrewd adalah seorang White Whistle yang karismatik namun mengerikan. Ia adalah seorang ilmuwan brilian yang terobsesi dengan Abyss dan misterinya, khususnya mengenai Kutukan Abyss dan bagaimana memanfaatkannya. Meskipun ia mengaku bertindak atas dasar "cinta" dan "kemajuan," metode eksperimennya sangatlah tidak etis, melibatkan anak-anak dan makhluk hidup lainnya dalam penderitaan yang tak terlukiskan. Bondrewd adalah karakter yang memprovokasi pemikiran mendalam tentang moralitas, kemanusiaan, dan batas-batas ilmu pengetahuan. Ia adalah cerminan gelap dari ambisi manusia yang tak terkendali.

    • Ozen "The Immovable": Seorang White Whistle lain yang bertemu dengan Riko dan Reg di lapisan kedua Abyss. Ozen adalah sosok yang menakutkan, memiliki kekuatan fisik yang luar biasa dan aura misterius. Meskipun tampak kejam dan sinis, ia sebenarnya memiliki kepedulian tersembunyi terhadap Riko, yang merupakan putri dari sahabatnya, Lyza. Ozen memberikan wawasan penting tentang kekejaman Abyss dan memberikan bimbingan keras yang membentuk Riko dan Reg.

    III. Narasi yang Menjebak: Antara Keajaiban dan Kengerian

    Salah satu aspek paling menonjol dari "Made in Abyss" adalah kemampuannya untuk secara mulus beralih antara momen-momen keajaiban yang memukau dan kengerian yang visceral. Pada awalnya, petualangan Riko dan Reg dipenuhi dengan pemandangan yang menakjubkan, makhluk-makhluk fantastis, dan rasa ingin tahu yang murni. Penonton diajak untuk ikut merasakan sensasi penemuan dan keindahan alam Abyss yang eksotis.

    Namun, seiring dengan semakin dalamnya perjalanan mereka, nuansa cerita berubah drastis. Keindahan Abyss mulai menunjukkan sisi brutalnya. Bahaya menjadi lebih nyata, dan Kutukan Abyss menunjukkan efeknya yang mengerikan. "Made in Abyss" tidak ragu untuk menampilkan adegan-adegan body horror yang eksplisit, penderitaan emosional yang mendalam, dan kekerasan yang mengejutkan, terutama mengingat desain karakter yang tampak "imut" dan ramah anak. Kontras inilah yang membuat setiap momen kengerian terasa lebih mengganggu dan efektif.

    Kisah Mitty dan Nanachi, serta arc Bondrewd, adalah contoh paling jelas dari perpaduan ini. Mereka menampilkan puncak dari penderitaan dan pengorbanan yang bisa ditimbulkan oleh Abyss, sekaligus menyoroti ikatan emosional yang kuat dan pertanyaan moral yang kompleks. "Made in Abyss" tidak memberikan jawaban mudah; ia memaksa penonton untuk merenungkan harga dari eksplorasi, batas-batas kemanusiaan, dan sifat sejati dari cinta dan pengorbanan.

    IV. Tema-Tema Mendalam: Refleksi Kemanusiaan

    Di balik petualangan fantastis dan horor yang mencekam, "Made in Abyss" menyentuh berbagai tema mendalam:

    • Eksplorasi dan Penemuan: Dorongan bawaan manusia untuk menjelajahi hal yang tidak diketahui, terlepas dari bahaya yang mengintai. Abyss adalah metafora untuk batas-batas pengetahuan dan pengalaman manusia.
    • Pengorbanan dan Harga yang Harus Dibayar: Setiap karakter di Abyss membuat pengorbanan, baik fisik maupun emosional. Cerita ini mengeksplorasi apa yang bersedia kita berikan demi tujuan atau orang yang kita cintai.
    • Kemanusiaan dan Moralitas: Melalui karakter seperti Bondrewd, cerita ini mempertanyakan definisi kemanusiaan. Apakah tujuan yang lebih besar membenarkan cara yang kejam? Apakah batas antara ilmu pengetahuan dan kekejaman?
    • Ikatan dan Persahabatan: Hubungan antara Riko dan Reg, serta Nanachi dan Mitty, menjadi jangkar emosional yang kuat. Ikatan ini memberikan kekuatan dan tujuan di tengah keputusasaan.
    • Kehilangan dan Penerimaan: Karakter-karakter sering kali harus menghadapi kehilangan yang menyakitkan dan belajar untuk menerimanya, menemukan cara untuk terus maju.

    V. Visual dan Audio yang Memukau: Simfoni Keindahan dan Kengerian

    Secara estetika, "Made in Abyss" adalah sebuah mahakarya. Gaya seni Akihito Tsukushi yang unik, yang menggabungkan desain karakter yang imut dengan detail latar belakang yang rumit dan makhluk-makhluk yang mengerikan, diterjemahkan dengan indah ke dalam animasi. Studio Kinema Citrus melakukan pekerjaan luar biasa dalam menghidupkan dunia Abyss, dengan animasi yang halus dan pemandangan yang menakjubkan.

    Namun, yang mungkin paling menonjol adalah skor musik oleh komposer Kevin Penkin. Musiknya adalah tulang punggung atmosfer "Made in Abyss," secara sempurna menangkap nuansa keajaiban, misteri, kesedihan, dan teror. Dari melodi orkestra yang epik yang mengiringi pemandangan Abyss yang luas, hingga lagu-lagu yang menghantui yang menyertai momen-momen paling gelap, skor Penkin tidak hanya melengkapi cerita tetapi juga menjadi bagian integral dari pengalaman menonton. Lagu-lagu seperti "Hanezeve Caradhina" dan "Underground River" telah menjadi ikonik, menambahkan lapisan emosi yang mendalam pada setiap adegan.

    VI. Dampak dan Warisan

    "Made in Abyss" telah menerima pujian kritis yang luas karena orisinalitas, kedalaman narasi, dan keberaniannya dalam mengeksplorasi tema-tema gelap. Ia telah memenangkan berbagai penghargaan dan dianggap sebagai salah satu anime dan manga terbaik dalam dekade terakhir. Meskipun kontennya yang grafis dan disturbing tidak cocok untuk semua orang, justru keberaniannya dalam menyajikan realitas pahit di balik fantasi itulah yang membuatnya begitu kuat dan tak terlupakan.

    Karya ini telah membuktikan bahwa cerita fantasi dapat menjadi lebih dari sekadar pelarian; ia bisa menjadi cerminan kompleks dari kondisi manusia, eksplorasi batas-batas moralitas, dan perayaan semangat penemuan. "Made in Abyss" adalah sebuah undangan untuk menatap ke dalam jurang, bukan hanya untuk menemukan harta karun, tetapi juga untuk menemukan kebenaran yang menakutkan dan indah tentang diri kita sendiri.

    Kesimpulan

    "Made in Abyss" adalah sebuah petualangan yang tidak hanya memanjakan mata dan telinga, tetapi juga menantang pikiran dan hati. Dengan dunianya yang imersif, karakternya yang berkesan, narasi yang penuh kejutan, tema-tema yang mendalam, serta visual dan audio yang luar biasa, ia berhasil menciptakan pengalaman yang unik dan mendalam. Ini adalah kisah tentang keberanian dan keputusasaan, keindahan dan kengerian, cinta dan pengorbanan, yang terukir dalam setiap lapisan Abyss. "Made in Abyss" adalah mahakarya modern yang akan terus dibicarakan dan dianalisis selama bertahun-tahun yang akan datang, sebuah bukti bahwa di kedalaman kegelapan, terkadang kita menemukan cahaya paling terang—dan kengerian yang paling nyata.

    Made in Abyss

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *