Melacak Kegelapan: Perjalanan Penuh Darah Para Pemburu Iblis dalam Anime
Dalam lanskap anime yang luas, beberapa arketipe karakter memiliki daya tarik dan resonansi yang begitu kuat di hati penonton seperti halnya "Pemburu Iblis" (Demon Hunter). Mereka adalah garis pertahanan terakhir umat manusia, individu-individu yang mendedikasikan hidupnya—seringkali dengan mengorbankan segalanya—untuk memburu dan memusnahkan entitas supernatural jahat yang mengancam kedamaian dunia. Dari hutan belantara yang gelap hingga kota-kota metropolitan modern, para pemburu iblis ini membawa beban takdir dan tekad yang membara, menawarkan kisah-kisah yang penuh aksi, emosi, dan perjuangan moral yang mendalam.
Daya tarik arketipe pemburu iblis terletak pada beberapa lapisan. Pertama, ada daya tarik visual dan aksi yang melekat. Pertarungan melawan makhluk-makhluk mengerikan dengan kekuatan dan kemampuan unik selalu menjadi tontonan yang mendebarkan. Kedua, ada kedalaman psikologis dan emosional yang sering menyertai karakter-karakter ini. Mereka umumnya dibentuk oleh tragedi—kehilangan orang yang dicintai, kutukan, atau takdir yang kejam—yang memicu motivasi mereka untuk melawan kegelapan. Ketiga, tema-tema universal seperti keadilan, balas dendam, pengorbanan, keberanian, dan perjuangan antara baik dan jahat selalu relevan dan kuat.
Mari kita selami lebih dalam beberapa anime paling ikonik yang menampilkan protagonis pemburu iblis, mengeksplorasi motivasi, kekuatan, dan dampak mereka pada genre ini.
1. Tanjiro Kamado (Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)
Jika ada satu anime yang mendefinisikan arketipe pemburu iblis di era modern, itu adalah Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba. Tanjiro Kamado adalah contoh sempurna dari pahlawan yang didorong oleh tragedi dan cinta. Setelah keluarganya dibantai oleh iblis dan adik perempuannya, Nezuko, diubah menjadi iblis, Tanjiro tidak mencari balas dendam murni, melainkan jalan untuk mengembalikan kemanusiaan Nezuko dan mencegah orang lain menderita nasib yang sama.
Tanjiro adalah seorang protagonis yang luar biasa empatik. Ia menunjukkan belas kasihan bahkan kepada iblis yang telah dikalahkannya, memahami bahwa mereka dulunya adalah manusia yang juga menderita. Kekuatannya terletak pada Breath Styles (Gaya Pernapasan) yang ia latih, terutama Water Breathing dan Hinokami Kagura, yang memberinya kecepatan, kekuatan, dan teknik pedang yang mematikan. Namun, hati dan tekadnya yang teguh adalah senjata terbesarnya. Kisah Tanjiro adalah tentang harapan, ikatan keluarga, dan perjuangan untuk mempertahankan kemanusiaan di dunia yang dilanda kegelapan. Animasi luar biasa dari Ufotable telah mengangkat pertarungan pedang Tanjiro menjadi mahakarya visual yang tak tertandingi.
2. Denji (Chainsaw Man)
Beralih ke spektrum yang lebih gelap dan absurd, kita menemukan Denji dari Chainsaw Man. Jika Tanjiro adalah perwujudan kebaikan, Denji adalah kebalikannya—seorang yatim piatu yang miskin dan naif, yang hanya bermimpi tentang kehidupan normal dengan makanan enak dan seorang pacar. Hidupnya berubah drastis ketika ia membuat kontrak dengan iblis gergaji bernama Pochita, mengubahnya menjadi "Chainsaw Man" yang mampu berubah menjadi hibrida manusia-iblis dengan gergaji di kepala dan lengannya.
Motivasi Denji sangat pragmatis dan mendasar: uang, makanan, dan sentuhan fisik. Ia tidak peduli dengan keadilan atau menyelamatkan dunia; ia hanya ingin bertahan hidup dan memenuhi hasratnya yang paling sederhana. Pendekatan yang tidak konvensional ini membuat Denji menjadi protagonis yang menyegarkan dan tidak terduga. Pertarungannya brutal, berdarah, dan sering kali disertai humor gelap yang aneh. Chainsaw Man mengeksplorasi tema-tema eksistensialisme, trauma, dan makna "keluarga" dalam cara yang sangat mentah dan tidak disaring, menjadikannya salah satu anime pemburu iblis paling unik dan berpengaruh dalam beberapa tahun terakhir.
3. Yuji Itadori (Jujutsu Kaisen)
Jujutsu Kaisen memperkenalkan kita pada Yuji Itadori, seorang siswa SMA dengan kekuatan fisik luar biasa yang secara tidak sengaja terlibat dalam dunia Kutukan (Curse)—makhluk mengerikan yang lahir dari emosi negatif manusia. Setelah menelan jari terkutuk Sukuna, Raja Kutukan, untuk menyelamatkan temannya, Yuji menjadi wadah bagi entitas jahat tersebut dan bergabung dengan Jujutsu High untuk membasmi Kutukan.
Yuji adalah karakter yang sangat empatik dan optimis, meskipun ia harus berhadapan dengan kengerian dunia Jujutsu. Ia memiliki moralitas yang kuat, didorong oleh pesan terakhir kakeknya untuk "mati dikelilingi oleh banyak orang." Kekuatan Yuji tidak hanya terletak pada kekuatan fisik dan kemampuan memanipulasi Energi Kutukan, tetapi juga pada kemampuannya untuk berinteraksi dengan Sukuna di dalam dirinya dan mempertahankan identitasnya sendiri. Jujutsu Kaisen dikenal karena sistem sihirnya yang kompleks, pertarungan yang intens, dan eksplorasi tema-tema seperti kematian, takdir, dan pengorbanan, menjadikannya salah satu pilar genre shonen modern.
4. Rin Okumura (Blue Exorcist / Ao no Exorcist)
Apa yang terjadi jika pemburu iblis itu sendiri adalah putra iblis terkuat? Itulah premis menarik dari Blue Exorcist, yang mengikuti Rin Okumura, seorang remaja pemberontak yang mengetahui bahwa ia dan saudara kembarnya, Yukio, adalah putra dari Satan. Menolak takdirnya sebagai alat kehancuran, Rin memutuskan untuk bergabung dengan True Cross Academy dan menjadi seorang eksorsis untuk melawan ayah kandungnya dan melindungi dunia manusia.
Rin adalah karakter yang bersemangat, impulsif, dan sangat setia kepada teman-teman dan keluarganya. Meskipun ia mewarisi api biru neraka yang kuat dari Satan, ia berjuang untuk mengendalikannya dan membuktikan bahwa ia tidak seperti ayahnya. Konflik internal Rin—berjuang melawan sisi iblisnya sambil menggunakan kekuatannya untuk kebaikan—menjadi inti dari ceritanya. Blue Exorcist memadukan aksi supernatural dengan elemen sekolah dan pertumbuhan karakter, menciptakan narasi yang dinamis tentang takdir, identitas, dan pilihan.
5. Allen Walker (D.Gray-man)
Membawa kita ke dunia gothic dan melankolis, D.Gray-man menampilkan Allen Walker, seorang eksorsis muda yang menjadi bagian dari Black Order, sebuah organisasi yang memerangi Akuma—mesin hidup yang diciptakan oleh Millennium Earl dari jiwa-jiwa orang mati. Allen memiliki mata terkutuk yang memungkinkannya melihat jiwa-jiwa yang terperangkap di dalam Akuma, dan lengan kirinya adalah Innocence, senjata anti-Akuma yang kuat yang dapat berubah bentuk.
Allen adalah karakter yang kompleks, dihantui oleh masa lalu yang tragis dan kutukan yang ia tanggung. Ia sangat berempati terhadap Akuma, merasakan penderitaan jiwa-jiwa di dalamnya, yang sering kali menempatkannya dalam konflik dengan rekan-rekan eksorsisnya yang melihat Akuma hanya sebagai musuh. D.Gray-man mengeksplorasi tema-tema seperti pengorbanan, persahabatan, perang, dan beban kutukan. Suasana gelap, desain karakter yang unik, dan narasi yang emosional membuat anime ini menjadi pengalaman yang mendalam bagi penggemar genre ini.
6. Guts (Berserk)
Untuk pengalaman pemburu iblis yang paling gelap, brutal, dan mendalam, tidak ada yang bisa menandingi Guts dari Berserk. Meskipun Berserk lebih dikenal sebagai manga, adaptasi animenya, meskipun bervariasi dalam kualitas, tetap menghadirkan esensi Guts, "Black Swordsman" yang ikonik. Guts bukanlah pahlawan konvensional; ia adalah seorang prajurit yang diliputi kemarahan dan trauma, hidup dalam dunia fantasi gelap yang tanpa ampun.
Motivasinya adalah balas dendam terhadap Griffith, mantan sahabatnya yang mengkhianatinya dan mengorbankan pasukannya untuk menjadi entitas iblis yang kuat. Guts berburu "Apostles" (Rasul), iblis bawahan Griffith, dengan pedang raksasa bernama Dragonslayer, kekuatannya yang luar biasa, dan Berserker Armor yang mendorongnya ke batas kegilaan. Berserk mengeksplorasi tema-tema seperti keputusasaan, nihlisme, takdir vs. kehendak bebas, dan batas-batas kemanusiaan dalam menghadapi kekejaman yang tak terbayangkan. Guts adalah arketipe anti-hero yang telah menginspirasi banyak karakter pemburu iblis lainnya.
7. Akira Fudo (Devilman Crybaby)
Jika Anda mencari anime pemburu iblis yang benar-benar tanpa filter dan provokatif, Devilman Crybaby adalah jawabannya. Akira Fudo adalah seorang pemuda pemalu dan sensitif yang, melalui peristiwa tragis, bergabung dengan iblis bernama Amon, mengubahnya menjadi "Devilman"—makhluk yang memiliki kekuatan iblis tetapi mempertahankan hati manusia.
Motivasi Akira adalah melindungi orang yang dicintainya, terutama sahabatnya, Miki. Namun, perjalanannya cepat berubah menjadi mimpi buruk yang mengerikan saat dunia tenggelam dalam histeria massa dan kekerasan terhadap siapa pun yang dicurigai sebagai iblis. Devilman Crybaby adalah komentar pedas tentang kemanusiaan, prasangka, mob mentality, dan sisi gelap sifat manusia. Dengan visual yang brutal, eksplisit, dan cerita yang sangat gelap, Akira sebagai Devilman adalah perwujudan dari perjuangan internal antara kebaikan dan kejahatan, serta konsekuensi mengerikan dari ketakutan dan kebencian.
8. Ichigo Kurosaki (Bleach)
Meskipun ia disebut sebagai "Shinigami" (Dewa Kematian), peran Ichigo Kurosaki dalam Bleach sangat mirip dengan seorang pemburu iblis. Ia adalah seorang remaja yang tiba-tiba mendapatkan kekuatan untuk melihat dan membasmi Hollows—roh jahat yang memangsa jiwa manusia. Dengan pedang Zanpakuto raksasanya, Zangetsu, Ichigo melindungi manusia dan memurnikan Hollows, mengirim mereka ke Soul Society.
Motivasi Ichigo selalu berakar pada perlindungan—melindungi teman-temannya, keluarganya, dan orang-orang yang tidak bersalah. Ia adalah pahlawan yang enggan pada awalnya, tetapi dengan cepat merangkul perannya sebagai pelindung. Bleach menggabungkan aksi pertarungan yang intens dengan dunia spiritual yang kaya dan karakter-karakter karismatik. Ichigo, dengan kekuatannya yang terus berkembang dan kemampuannya untuk melampaui batasan rasnya (Shinigami, Hollow, Quincy), menjadi simbol tekad dan kekuatan untuk melawan kegelapan.
9. Yato (Noragami)
Meskipun tidak secara eksplisit "iblis," Yato dari Noragami adalah dewa minor yang mencari pengikut dan reputasi dengan melakukan berbagai pekerjaan, termasuk membasmi Ayakashi—makhluk spiritual negatif yang lahir dari emosi negatif manusia. Ia menggunakan Regalia (senjata suci) untuk membersihkan Ayakashi dan mencegah mereka membahayakan manusia.
Yato adalah karakter yang kompleks: di satu sisi ia ceria, konyol, dan putus asa untuk diakui; di sisi lain, ia memiliki masa lalu yang gelap sebagai "dewa bencana" yang ditakuti. Meskipun ia membasmi Ayakashi, ia tidak memiliki motif balas dendam atau tragedi personal seperti pemburu iblis lainnya. Kisah Yato lebih berfokus pada pencarian tujuan, persahabatan, dan penebusan diri. Noragami menawarkan pandangan yang lebih ringan namun tetap mendalam tentang dunia supernatural dan perjuangan seorang dewa untuk menemukan tempatnya.
Kesimpulan
Arketipe pemburu iblis dalam anime adalah cerminan dari ketakutan terdalam manusia terhadap yang tidak diketahui dan kekuatan jahat, tetapi juga harapan akan keberanian dan kebaikan yang mampu melawannya. Dari pahlawan yang penuh belas kasihan seperti Tanjiro, anti-hero yang dilanda trauma seperti Guts, hingga individu-individu yang berjuang dengan identitas mereka seperti Rin dan Akira, setiap protagonis pemburu iblis membawa perspektif unik ke dalam perjuangan abadi melawan kegelapan.
Mereka tidak hanya menawarkan aksi yang memukau dan visual yang menakjubkan, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema universal yang resonan: tragedi yang membentuk takdir, kekuatan ikatan manusia, beban pengorbanan, dan pencarian makna dalam menghadapi kehancuran. Kisah-kisah mereka mengingatkan kita bahwa bahkan dalam kegelapan yang paling pekat, selalu ada cahaya harapan yang dipancarkan oleh mereka yang berani melacak dan menghadapi iblis, baik di dunia luar maupun di dalam diri mereka sendiri. Arketipe ini akan terus berevolusi dan memikat penonton, memastikan bahwa perjuangan melawan kegelapan akan selalu menemukan tempatnya di hati para penggemar anime.